Gunadarma BAAK News

Rabu, 14 Maret 2012

PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI

Perekonomian Indonesia pada 2012 masih dibayangi ketidakpastian global, terutama yang bersumber dari masalah utang dan defisit anggaran negara-negara di Uni Eropa.

Namun, di tengah perlambatan ekonomi global itu, analis ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, optimistis pertumbuhan ekonomi akan tetap pada level 6,7 persen pada 2012.

Lana juga memprediksi nilai tukar rupiah pada 2012 akan berada pada level Rp8.900-9.150 per dolar Amerika Serikat. Sementara itu, tingkat suku bunga acuan atau BI Rate berada di level 6 hingga 6,5 persen seiring kenaikan inflasi.

Lana juga menjelaskan, tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 masih bersumber dari kondisi ekonomi global. Walaupun, di tengah gejolak tersebut, ekonomi dunia masih memberikan kabar positif.
 
Kabar  positif tersebut di antaranya perbaikan ekonomi AS, yaitu berkurangnya risiko ekonomi akibat pelaksanaan pemilihan presiden AS pada November 2012.

Sementara itu, dari sisi negatif ekonomi global, Lana mengungkapkan, masih ada potensi ketidakstabilan nilai tukar euro yang cenderung menuju bubarnya mata uang tunggal tersebut. Hal itu bisa ditandai dengan permintaan dolar AS yang semakin meningkat.

Akan tetapi jika dilihat dari sisi perdagangan internasional, Menkeu menjelaskan, meskipun volume perdagangan dunia diperkirakan melambat di tahun 2012, ekspor – impor diperkirakan tetap meningkat masing – masing sebesar 14,9 – 15,3 % dan 18 – 18,4 %. ”Beberapa langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengendalian laju inflasi dan mendorong realisasi penyerapan anggaran, memperbaiki iklim investasi dan mempercepat pembangunan infrastruktur,” paparnya.

Menkeu menyampaikan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerintah telah menyiapkan kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif pada tahun 2012. Diantaranya, kebijakan alokasi anggaran ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkualitas, memperluas penciptaan lapangan kerja, dan mengurangi angka kemiskinan. ”Kebijakan – kebijakan tersebut tercermin dalam peningkatan alokasi yang cukup signifikan untuk pembangunan infrastruktur, berlanjutnya berbagai program pengentasan kemiskinan dan bantuan subsidi untuk pertanian,” jelas Menkeu.

Keseluruhan kebijakan tersebut akan mendukung upaya untuk memperluas lapangan kerja, yang selanjutnya diharapkan akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan jumlah penduduk miskin.

Komisaris Independen PermataBank, Tony Prasetiantono juga menyimpulkan pertumbuhan itu bisa dicapai karena didorong oleh pasar domestik yang kuat. Tandanya, belanja konsumsi rumah tangga berkontribusi 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto. Hal lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah ekspor primer yang harganya baik. "Tiga, industri perbankan, yang tercermin dari pertumbuhan laba yang signifikan (yakni) CAR rata-rata 16,7 persen dan NPL 2,7 persen, yang merupakan alasan perekonomian Indonesia tahan krisis, sebagaimana telah terbukti pada tahun 2009.



Sumber:
http://bisnis.vivanews.com/news/read/275807-gambaran-ekonomi-ri-tahun-2012
http://zonaekis.com/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2012-tertinggi-di-asean/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/02/15351571/2012.Ekonomi.Indonesia.Tetap.Tumbuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar